Admin
17 Juli 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Sebanyak 50 siswa-siswi Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 18 Blora, yang terletak di Kelurahan Balun, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mulai tinggal di asrama sekolah sejak Senin (14/7/2025). Para siswa tersebut berasal dari keluarga kurang mampu dan seluruh biaya tinggal mereka ditanggung oleh negara. Selama dua hari pertama, para siswa baru mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Pada Rabu (16/7/2025), mereka diundang ke Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora. Di situ, mereka juga bertemu kembali dengan orang tua mereka.
Nuril, salah satu siswi, mengungkapkan kebahagiaannya bisa bersekolah di sekolah rakyat yang baru pertama kali diselenggarakan oleh pemerintah pusat. "Senangnya karena bisa berkumpul, bercerita pengalaman-pengalaman sebelumnya kepada teman-teman yang baru kenal, curhat-curhatan kalau malam," kata Nuril. Siswa lain, Irkham Maulana, juga merasa senang dengan kesempatan bersekolah di sekolah rakyat.
Meskipun awalnya dia sempat khawatir akan adanya perundungan, kenyataannya dia menemukan teman-temannya sangat baik. "Bayangannya dari rumah itu saya takut dibully. Kenyataannya temannya baik semua," ungkapnya, sambil menyatakan cita-citanya untuk menjadi polisi. Sementara itu, Ahmad Supyan mengungkapkan motivasinya untuk menjadi siswa sekolah rakyat adalah karena bercita-cita ingin bekerja di tambang. "Pengin membahagiakan orang tua, pengin kerja di tambang," kata Ahmad.
Selama tinggal di asrama, siswa asal Desa Wado, Kecamatan Kedungtuban ini menjelaskan bahwa mereka masih diperbolehkan keluar dari lingkungan asrama dengan izin. "Sama teman kadang keluar, boleh keluar tapi izin. Kalau malam enggak takut, malah main di ruang atas, malamnya tidur jam sembilan. Kegiatannya bangun tidur, shalat subuh, mandi, sarapan, sekolah," tambahnya. Dengan adanya sekolah rakyat ini, diharapkan dapat memberikan kesempatan yang lebih baik bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan yang layak.