Admin
16 Juli 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Wacana regrouping 40 sekolah dasar negeri (SDN) masih bergulir. Terjadi penolakan dari pihak guru, khawatir tidak mendapat jam mengajar dan alasan sudah nyaman. Namun, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora klaim bakal siapkan solusi bagi guru yang nantinya terdampak.
Kepala Disdik Kabupaten Blora Sunaryo menegaskan, sebanyak 40 SDN yang rencana bakal di-regrouping tetap berlanjut. Pihaknya sedang melakukan kajian lapangan. ’’Sudah ada sekitar 40 yang sedang kami proses,” katanya.
Sunaryo mengatakan, tentu pihaknya bakal melibatkan komite sekolah, kepala desa, orang tua wali, dan kepala sekolah. Agar terjadi perpaduan persepsi dan solusi mengatasi masalah kekurangan murid di SDN untuk sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahun berikutnya.
’’Kami libatkan semuanya dalam proses regrouping,” tambahnya. Pihaknya tidak memungkiri jika terjadi banyak penolakan dari pihak komite maupun dari guru yang sudah mengajar. Setiap sekolah mempunyai karakteristik masing-masing, ada yang sepakat dan tidak.
Rerata alasan penolakan karena khawatir tidak mendapat jam mengajar, selain itu merasa sudah nyaman di sekolah tersebut. ’’Ada yang menolak itu pasti, tapi ini kami masih pendekatan-pendekatan. Karena masing-masing sekolah punya karakteristik sendiri,” jelas dia.
Ia mengatakan, bakal memberikan pemahaman kepada pihak yang menolak. Sebab, regrouping saat ini penting dilakukan dan terdapat kepentingan besar di dalamnya, terutama untuk mengurasi masalah kekosongan siswa pada penerimaan murid baru.
’’Ada kepentingan lebih besar yang harus dilakukan dan didahulukan,” tegasnya. Pihaknya berjanji, bakal ada jalan keluar untuk kekhawatiran guru. Dinas pendidikan bakal memetakan guru yang terdampak bakal didistribusikan ke sekolah lainnya.
Menurutnya, sekaligus untuk penataan agar lebih baik lagi. ’’Jalan keluar sudah kami petakan ke mana saja, regrouping sekaligus penataan gurunya juga tidak mungkin sendiri-sendiri. Supaya terintegrasi,” tutupnya.