Admin
15 Juli 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah resmi mengoperasikan sembilan Sekolah Rakyat pada Senin, 14 Juli 2025. Langkah ini menjadi bukti nyata kehadiran negara dalam menyediakan pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Kesembilan sekolah tersebut terdiri atas enam Sekolah Menengah Atas (SMA) dan tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota. Seluruh peserta didik berasal dari keluarga dengan status miskin dan miskin ekstrem, yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). “Hari ini tepat di gedung Sentra Terpadu Soeharso, sembilan sekolah rakyat kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah diresmikan. Ini bukti hadirnya negara untuk menyejahterakan masyarakat,” ujar Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat membuka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat Menengah Atas 17 Surakarta.
Sekolah rakyat ini menerapkan sistem berasrama (boarding school). Para siswa tinggal di asrama selama masa pendidikan, namun tetap diberikan waktu untuk bertemu keluarga setiap akhir pekan. Dengan model ini, diharapkan proses pembinaan karakter dan peningkatan mutu pendidikan bisa lebih optimal. Di Sekolah Rakyat Menengah Atas 17 Surakarta, sekitar 200 siswa telah diterima untuk angkatan pertama. Mereka akan dibimbing oleh sekitar 20 guru dan dibina oleh 12 wali asuh yang tinggal bersama mereka di asrama.
Setelah membuka acara, Gubernur Luthfi menyempatkan diri meninjau langsung fasilitas sekolah. Ia mengunjungi asrama, ruang makan, ruang belajar, klinik kesehatan, hingga ruang guru. Fasilitas sekolah dinilai sudah tertata rapi dan layak untuk menunjang proses belajar mengajar. Ia menambahkan bahwa pembukaan sekolah rakyat ini merupakan upaya strategis untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Selain sekolah rakyat, Pemprov Jateng juga menggulirkan program pendidikan gratis melalui skema kemitraan dengan SMA/SMK swasta. Sebanyak 5.004 anak dari keluarga tidak mampu mendapat bantuan biaya pendidikan penuh dari program ini pada tahun ajaran 2025. Wali Kota Surakarta, Respati Achmad Ardianto, menyatakan dukungan penuh terhadap program ini.
Pemerintah Kota, katanya, turut berperan dalam menciptakan suasana menyenangkan bagi para siswa dengan memberikan hiburan secara berkala. “Juga gratis menggunakan fasilitas olahraga di Kota Surakarta seperti lapangan-lapangan. Kita sengkuyung bareng agar program sekolah rakyat ini sukses. Ini angkatan pertama harus sukses. Kemudian nanti trust masyarakat tahu kalau di sekolah rakyat itu diperhatikan betul,” ungkapnya. Pemkot Surakarta bahkan menjanjikan fasilitas hiburan seperti tiket konser dan nonton gratis setiap tiga bulan bagi siswa dan orang tua. Harapannya, siswa tidak merasa bosan dan tetap semangat dalam menjalani pendidikan.