BELAJAR DARI SAMIN, MENGABDI UNTUK DESA: KKN IAIKU BLORA RESMI DIMULAI

Udara pagi yang sejuk menyambut hangat dimulainya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Institut Agama Islam Khozinatul Ulum (IAIKU) Blora di Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora. Dengan mengusung tema “Dari Samin Kami Belajar, Bersama Desa Kami Berkarya,” kelompok KKN 6 resmi memulai pengabdian mereka selama 40 hari ke depan.

Tema tersebut mencerminkan semangat mahasiswa untuk menyelami nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Samin yang dikenal dengan kesederhanaan, kejujuran, dan kecintaan terhadap tanah air. Nilai-nilai inilah yang ingin mereka praktikkan selama tinggal dan berbaur dengan warga desa. Pembukaan berlangsung khidmat di Pendopo Balai Desa, dihadiri Kepala Desa Sambongrejo Wahono Heru Prayitno, Dosen Pembimbing Lapangan Ahmad Makki, M.H., perangkat desa, tokoh agama, dan masyarakat setempat.

Koordinator Desa KKN, Mohammad Fadil, menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari pemerintah desa. “Kami merasa seperti pulang ke rumah, bukan sedang bertugas. Kami akan mengajar TPQ, membersihkan masjid, menanam pohon dan benih ikan, serta membantu promosi UMKM. Kritik dan masukan dari warga sangat kami harapkan,” ujarnya, Selasa (8/7/2025).

Dosen Pembimbing Lapangan, Ahmad Makki, menambahkan bahwa KKN merupakan bagian penting dari proses pembelajaran. “Inilah ruang belajar nyata bagi mahasiswa. Mereka belajar membaur, bekerja sama, dan melayani masyarakat secara langsung,” terangnya. Sementara itu, Kepala Desa Wahono Heru Prayitno mengajak mahasiswa untuk tidak hanya menetap di satu titik. “Kami punya lima dukuh. Silakan mengenal semuanya. Rumah kami adalah rumah kalian,” ujarnya penuh keramahan.

Salah satu tokoh masyarakat yang akrab disapa Pak Ji berharap kegiatan mahasiswa bisa menjangkau semua dukuh, termasuk Kalimiri. “Mereka tamu istimewa. Tentu kami ingin keberadaan mereka memberi cahaya merata,” harapnya. Harapan serupa disampaikan Jarman, modin desa, yang menginginkan mahasiswa ikut dalam kegiatan Muslimat dan Fatayat. “Ilmu dari kampus jangan hanya disimpan. Bagikan, meski hanya sebentar, agar meninggalkan bekas baik,” Imbuh Jarman. 

Sebagai bentuk komitmen bersama, acara ditutup dengan penandatanganan nota kesepahaman antara pihak kampus dan pemerintah desa, disusul doa oleh tokoh agama setempat. Momen ini menandai awal dari perjalanan pengabdian yang diharapkan membawa manfaat nyata bagi masyarakat. Selama KKN, mahasiswa tidak hanya akan berkegiatan secara fisik, tetapi juga menyelami kehidupan warga, belajar dari pengalaman, dan menanamkan nilai-nilai yang kelak akan memperkaya perjalanan hidup mereka.