Admin
09 Juli 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Sekolah Rakyat di Blora rencananya akan dilaunching pada pertengahan Juli 2025. Launching akan dilakukan serentak bersama Sekolah Rakyat lainnya, oleh Presiden Prabowo Subianto. Bupati Blora, Arief Rohman, berencana mengundang Gubernur Jawa Tengah, dan Menteri atau Wakil Menteri Sosial, saat acara launching Sekolah Rakyat di Blora. "Jadi kita menunggu peresmian secara serentak dari Bapak Presiden di pertengahan Juli ini. Setelah itu baru nanti mungkin kita akan mengundang Pak Gubernur atau Pak Mensos atau Wamensos untuk peresmian Sekolah Rakyat yang ada di Cepu," jelasnya, Selasa (8/7/2025).
Lebih lanjut, Bupati Arief menyebut telah mengecek kesiapan sekolah rakyat yang ada di Kelurahan Balun, Cepu. Sudah ada 50 calon peserta didik yang berlatar belakang dari warga miskin, masuk dalam kategori desil 1 dan 2. Menurut Arief pemilihan dan seleksi siswa sekolah rakyat dari Program Keluarga Harapan (PKH) dan Dinas Sosial. "Sekolah rakyat, ya alhamdulillah ini sudah hampir 89 persen. Sementara calon siswanya ada 50, itu sudah diseleksi. Jadi mereka itu berasal dari warga miskin kategori desil 1, desil 2. Termasuk profil orang tuanya, kondisinya. Nanti kita akan kumpulkan dari 50 orang tua dari 50 siswa ini untuk nantinya kita dampingi juga. Mereka seperti apa ekonominya, sehari-harinya seperti apa? Ini tentunya menjadi perhatian kita juga," paparnya.
Sementara itu, Guru Bahasa Inggris SMA Negeri 1 Blora, Tri Yuli Setyoningrum, bakal menjabat Kepala Sekolah Rakyat di Blora. Tri Yuli lolos seleksi Kepala Sekolah Rakyat, yang digelar oleh pemerintah pusat. Dengan jabatan yang akan diembannya, Tri Yuli berkomitmen akan berupaya semaksimal mungkin untuk bisa membantu anak-anak kurang mampu yang akan menjadi peserta didik di Sekolah Rakyat, agar bisa meningkatkan derajat keluarganya masing-masing. "Niat saya kemarin setelah mengikuti retreat, saya ingin agar hidup saya dapat bermanfaat untuk orang-orang kurang mampu ini," terangnya.
Tri Yuli menyampaikan dari 50 calon peserta didik di Sekolah Rakyat, semuanya berlatarbelakang dari keluarga miskin ekstrem. "Memang mereka (calon peserta didik) itu dalam kondisi miskin ekstrem, apalagi ketika saya melihat profil rumah mereka yang kurang layak itu menggugah saya untuk membantu pendidikan mereka. Karena untuk memuliakan orang kurang mampu, supaya tidak seperti orang tuanya lagi, bekal pendidikan itu sangat penting," terangnya.
Oleh karena itu, Tri Yuli ingin agar anak-anak tersebut nantinya bisa mendapatkan hak pendidikannya yang kemudian bisa mengangkat derajat keluarganya. "Jadi saya ingin mereka mendapatkan pendidikan yang terbaik, kalau memang mereka mampu dan ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, pemerintah siap untuk menanggung pendidikannya, bahkan sampai luar negeri pun sanggup begitu," tuturnya.
Oleh karena itu, Tri Yuli bersama guru-guru di Sekolah Rakyat, nanti akan berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan hal tersebut. "Jadi saya sebagai kepala sekolah dan guru-guru, tentu saja akan memaksimalkan potensi mereka di mana nanti kami siap untuk memfasilitasinya," jelasnya. Tri Yuli mengatakan Sekolah Rakyat akan dilaunching pada 14 Juli 2025 mendatang.
Sebagai informasi, rekam jejak pendidikan Tri Yuli Setyoningrum, di antaranya lulus dari jenjang Sarjana (S1) di Universitas Negeri Semarang (Unnes) tahun 2001. Kemudian lulus program pendidikan magister (S2) di Upgris pada Mei 2025. Dengan jurusan yang diambil Pendidikan Bahasa Inggris. Selain itu, pada tahun 2019, Tri Yuli juga pernah mengikuti Short Course di Queensland, Australia.