Admin
30 Juni 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Dinas Perumahan, Permukiman dan Pergubungan (Dinrumkimhub) Blora mencatat, angkutan umum di Blora pada 2025, hanya tersisa 74 armada. Angka itu jauh dari angka ideal dengan kondisi luas wilayah Kabupaten dengan 16 kecamatan. Kabid Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dinrumkimhub Blora Sunyoto menuturkan, saat ini masih ada 74 armada. Dengan koridor Blora - Kunduran, Blora-Cepu, Blora-Ngampel, dan Cepu-Randublatung. "Total trayek yang tersedia mencapai 200. Lalu untuk Koridor Blora-Randublatung tidak ada," jelasnya. Lebih lanjut, Dari total armada itu dinyatakan laik jalan. Serta telah mengantongi surat uji kelayakan kendaraan (KIR). "Semua armada rutin melakukan uji kir, namun tidak semua aktif pada setiap hari," ujarnya. Menurutnya, keaktifan angkutan umum saat ini dipengaruhi beberapa faktor. Faktor paling mendominasi itu meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi baik roda dua maupun mobil. "Setiap hari berkisar 30 kendaraan yang beroperasi. Melihat kondisi penumpang dan mengikuti hari pasaran, seperti Pon dan Kliwon (hari pasaran Jawa)," ucapnya. Lebih lanjut, Sunyoto menyebutkan dengan luas daerah Kabupaten Blora dengan 16 Kecamatan, jumlah armada yang saat ini Jauh dari ideal. Ia menilai angka ideal untuk angkutan umum di Kabupaten Blora harusnya sama dengan masa kejayaan. "Idealnya itu diangka 250 armada. Tahun kejayaan angkutan di Blora itu pada tahun 2005, mencapai 202 armada," ujarnya. Menurutnya, dengan banyaknya armada yang beroperasi, nantinya operasional angkutan umum dapat melayani 21 jam, untuk segala aktifitas masyarakat. "Kalau armada angkutan umum mencapai 250, bisa melayani banyak aktifitas, mulai pasar subuh, pekerja hingga pelajar," tambahnya.