Admin
30 Juni 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Sekolah rakyat di Blora ditargetkan selesai pada bulan Juli 2025 ini. Biarpun penyelesaian pembangunan belum genap 80 persen, tetapi sejumlah siswa kurang mampu sudah mulai banyak yang mendaftar. Sedikitnya sudah ada puluhan siswa yang telah mendaftarkan diri. Pelaksana Proyek Sekolah Rakyat, Hartono mengatakan banyak yang tertarik karena lokasinya yang strategis. Sekolah Rakyat ini terletak di tengah Kecamatan Cepu, dekat dengan Hotel Mega Bintang dan bersebelahan dengan Kantor Lurah Balun. Jarak dari terminal bus tipe A hanya 200 meteran, dan hanya butuh waktu 5 menit dari stasiun Cepu. "Saat ini sudah ada 50 calon siswa yang mendaftar. Semuanya dari keluarga kurang mampu. Akan dibagi menjadi 2 rombongan belajar atau 2 rombel untuk tingkat SMA. Jadi ini bekas gedung SD yang diperbaiki dijadikan gedung Sekolah Rakyat tingkat SMA," tambah Hartono. Sehingga bila sekolah rakyat ini tuntas dibangun, maka jumlah calon siswa yang akan mendaftar juga diprediksi akan meningkat. Hartono, mengataka capaian pembangunan sudah 76,76 persen dan telah menerima siswa baru tahun pelajaran 2025-2026 ini. "Proyek sudah 76,76 persen. Targetnya selesai tanggal 10 Juli 2025 sesuai kontrak. Sekolah ini terdiri dari asrama putra, asrama putri, MCK putra dan putri terpisah, asrama guru, tempat ibadah, ruang kelas, dan laboratorium. Sekaligus lapangan upacara dan fasilitas pendukung lainnya," ungkap Hartono, pelaksana dari penyedia jasa Nindya - Adhi KSO. Menurutnya, pembangunan sekolah rakyat ini memakai anggaran dari Satker Direktorat Infrastruktur Dukungan Pendidikan, Direktorat Jenderal Prasarana Strategis Kementerian PU. Senilai total Rp 322 miliar untuk 65 sekolah yang tersebar di 24 Provinsi. Salah satunya di Cepu Blora Jawa Tengah ini.
Dicanangkan Sejak Maret 2025
Program "Sekolah Rakyat" yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto sejak Maret 2025 lalu, kini mulai dilaksanakan dan Blora masuk dalam periode pertama. Sekolah gratis berasrama untuk tingkat SMA sederajat yang ditujukan untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu sudah mulai dibangun. Pembangunan dilakukan oleh Kementerian Sosial sinergi dengan Kementerian PU dan Pemkab Blora di Kelurahan Balun, Kecamatan Cepu. Yakni dengan memanfaatkan eks gedung SDN 4 Balun yang sudah dimerger beberapa tahun lalu. Gedung tersebut dipoles, diperbaiki, dan direnovasi disesuaikan dengan kebutuhan ruangan pembelajaran. Mulai ruang kelas, laboratorium, asrama siswa laki laki, asrama siswa perempuan, asrama guru, musholla dan fasilitas MCK.
Bupati Blora Sidak
Untuk mengetahui seberapa besar capaian pembangunan sekolah rakyat itu. Bupati Blora, Arief Rohman, melaksanakan sidak didampingi Camat Cepu, Kamis sore (26/6/2025) kemarin. Setibanya di lokasi, Bupati Arief langsung melihat sejumlah pekerja yang sedang mengerjakan gedung asrama guru, asrama siswa putra dan asrama putri. Dilanjutkan melihat ruang belajar, didampingi Hartono pelaksana proyek. Saat memasuki ruang asrama siswa, Bupati menjumpai ventilasi atas jendela yang masih terbuka. Bupati Arief lantas meminta pelaksana proyek untuk memasang penutup agar ketika malam hari siswa tidak terganggu nyamuk. Kemudian lanjut ke lantai dua melihat ruang laboratorium dan ruang kelas yang mulai kedatangan meja belajar. Serta meminta agar pagar pengaman teras lantai dua ikut diperbaiki. "Ya kali ini kami ingin mengetahui langsung seberapa jauh proses pembangunan gedung sekolah rakyat. Alhamdulillah kesiapannya ini sudah 76 persen lebih, dan kami minta agar awal Juli nanti, minggu pertama Juli bisa diselesaikan dan diresmikan, untuk persiapan tahun ajaran baru yang akan dimulai minggu kedua Juli. Baik penyiapan siswa hingga gurunya. Terimakasih Bapak Presiden Prabowo Subianto atas program sekolah rakyat ini. Semoga bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Blora, khususnya yang ada di Kecamatan Cepu dalam rangka mendukung Cepu Raya. Terimakasih," kata Bupati Arief. Agar sekolah bisa tampak jelas dari depan jalan raya, Bupati Arief meminta Camat Cepu untuk koordinasi bidang aset agar gedung yang mangkrak di bagian depan bisa dibongkar. Sehingga akses masuk ke sekolah rakyat akan lebih lebar. "Tolong bantu Bu Camat diundang sekalian tokoh tokoh Cepu untuk rundingan minta masukan mau dikasih nama apa sekolah ini kedepannya," tambah Bupati Arief.
Sekolah Rakyat Jepara Mulai Oktober 2025
Pemerintah Kabupaten Jepara memperkirakan Groundbreaking Sekolah Rakyat di Kabupaten Jepara akan mulai dibangun pada Oktober tahun ini. Bupati Jepara Witiarso Utomo mengatakan saat ini proses Sekolah Rakyat sudah masuk penyusunan Detail Engineering Design (DED) atau tahap detail dalam perencanaan proyek konstruksi oleh Kementerian PUPR. Jika lancar proses penyusunan DED ini akan rampung pada September mendatang. "Jepara progesnya on the track sesuai jadwal yang ditetapkan pemerintah pusat. Groundbreaking Oktober mendatang," kata Bupati Jepara kepada Tribunjateng, Minggu (22/6/2025). Terkait progam Sekolah Rakyat, Pemkab Jepara sudah menyiapkan lahan seluas 10 hektare di kawasan Desa Suwawal Timur Kecamatan Pakisaji. Lahan itu sudah lolos spesifikasi yang ditetapkan. Kepemilikan lahan aset daerah itu juga dipastikan keabsahannya oleh BPN Kabupaten Jepara. Menurut Mas Wiwit, pembangunan gedung Sekolah Rakyat ditanggung pemerintah pusat. Jika sudah dibangun maka akan langsung digunakan sesuai ketentuan yang ditetapkan pemerintah pusat. "Progam Sekolah Rakyat ini lintas kementerian. Ada Kemensos, KemenPUPR dan Kementerian Dikdasmen. Untuk Jepara apakah untuk sekolah dasar atau lanjutan kita menunggu pusat," paparnya.
Luasan 9,6 Hektare
Lebih lanjut, Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermasdes) Kabupaten Jepara, Edy Marwoto menjelaskan penyusunan DED tersebut dilakukan setelah tim dari Kementerian PUPR melakukan verifikasi lapangan ke lokasi pembangunan sekolah rakyat di Bumi Perkemahan Pakis Adhi, Kecamatan Pakis Aji pada tanggal 2 - 4 Juni 2025 lalu. "Sesuai timeline dari pusat, penyusunan DED targetnya sampai September. Kemudian proses kontruksi atau Groundbreaking (peletakan batu pertama) pada bulan Oktober," ungkap Edy Marwoto. Dari hasil verifikasi oleh tim dari Kementerian PUPR, nantinya luas lahan yang dijadikan sebagai lokasi pembangunan sekolah rakyat mengalami pengurangan. Dari yang tadinya 10 hektare tinggal 9,6 hektare. "Dari hasil tim kemarin itu, di sisi ujung sebelah timur ada tiang SUTT (tiang listrik), sehingga disepakati luasnya nanti agak bergeser ke barat sedikit," ujarnya. Jika pembangunan tersebut berjalan sesuai dengan timeline yang disusun dari pemerintah pusat, sekolah rakyat di Kabupaten Jepara diperkirakan bisa beroperasi pada tahun ajaran 2026/2027. Sekolah tersebut nantinya akan menyediakan jenjang pendidikan dari tingkat SD-SMA. Dimana dalam setiap jenjang kelas, targetnya di isi oleh dua kelas. Dimana setiap kelas di isi oleh 25 siswa. "Kalau full total ada 600 siswa yang bisa bersekolah disana," sebutnya. Kemudian untuk perekrutan guru di sekolah rakyat, nantinya akan ada tim seleksi yang dibentuk oleh Pemerintah Pusat. Sebagai informasi, sekolah rakyat merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin agar mereka bisa melanjutkan pendidikan dengan baik. Konsepnya para siswa di sekolah rakyat akan mengikuti pembelajaran dengan model boarding school atau sekolah asrama.