Dua SD Negeri di Blora Krisis Murid, Pendaftaran Dibuka hingga Tahun Ajaran Baru

Dua Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Blora, yakni SDN 1 Patalan dan SDN 1 Sumengko, terpaksa memperpanjang masa penerimaan peserta didik baru (PPDB) hingga tahun ajaran baru dimulai. Pasalnya, hingga masa pendaftaran reguler berakhir, keduanya belum menerima satu pun siswa baru. Kondisi ini mendorong Dinas Pendidikan Blora untuk menerapkan kebijakan khusus. Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Slamet Dwi Cahyono menjelaskan, hanya dua sekolah tersebut yang diperbolehkan tetap membuka pendaftaran. Tujuannya, memberikan kesempatan tambahan bagi sekolah untuk memperoleh siswa. "Sampai saat ini hanya dua SDN yang kami minta tetap menerima siswa baru. Jika ada anak usia sekolah yang belum terdaftar, silakan langsung ke sana," ujarnya, Senin (22/6).

Ia menegaskan bahwa semua SDN lain di Blora telah menutup pendaftaran sesuai jadwal PPDB. Namun, Dinas Pendidikan memastikan tidak boleh ada anak usia sekolah yang tertinggal hanya karena persoalan administratif. "Kita minta tetap buka sampai hari pertama masuk sekolah. Bisa jadi masih ada orang tua yang memutuskan menitipkan anaknya di SD negeri karena pertimbangan tertentu," tambah Slamet. 

Fenomena ini mendapat sorotan dari Dewan Pendidikan Blora. Anggota Dewan, Sugi Rusyono, menyebut perlu langkah strategis untuk mengatasi persoalan serupa di masa depan. "Kondisi ini harus disikapi serius. Salah satu solusinya adalah dengan melakukan regrouping sekolah dan meningkatkan kualitas guru," ungkap Sugi. Ia menilai bahwa sumber daya manusia (SDM) tenaga pendidik menjadi kunci utama. "Pola pikir guru perlu diubah. Jangan berasumsi sekolah negeri pasti dapat siswa. Saat ini, sekolah harus mampu bersaing secara kreatif dan visioner," tandasnya. Hingga berita ini ditulis, belum ada kepastian apakah SDN 1 Patalan dan SDN 1 Sumengko akan memperoleh siswa cukup untuk membuka kelas baru. Namun, kebijakan pembukaan pendaftaran hingga tahun ajaran baru menjadi harapan terakhir agar sekolah tidak mengalami kekosongan siswa.