Admin
23 Juni 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Kepala Dinas PMD Blora, Yayuk Windrati mendorong perangkat desa dan penggiat desa untuk mengikuti Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) gelombang dua sebagai langkah strategis meningkatkan kualitas SDM dan pelayanan di tingkat desa. Menurutnya, program ini dinilai penting untuk meningkatkan kualitas pengabdian dan profesionalisme dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. “Program ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan optimalisasi dalam mengabdi di tingkat desa,” ujar Yayuk saat ditemui di Kantor Dinas PMD Blora. ditulis Sabtu, 21/6/2025. RPL, ungkap Yayuk merupakan program perguruan tinggi yang dirancang hanya empat semester, khusus bagi mereka yang sudah bekerja, termasuk perangkat desa. Program ini mendapat perhatian khusus dari Kementerian Desa (Kemendes) dan Universitas Negeri Semarang (Unnes), yang menjadi mitra dalam pelaksanaannya. “Kita kemarin sudah mengadakan pertemuan dengan Kemendes dan Unnes terkait perjanjian kerjasama gelombang dua serta evaluasi gelombang pertama agar pelaksanaan berikutnya lebih baik,” jelasnya.
Terkait Perjanjian Kerjasama (PKS) Yayuk menyebut gelombang kedua, nomenklatur program, besaran subsidi dan teknis pelaksanaan telah disesuaikan. “Artinya, dalam PKS yang baru, produknya akan kita selesaikan sambil tetap mengevaluasi gelombang pertama. Nantinya Perbub juga akan kita sesuaikan,” tegasnya. Ia menambahkan, pada gelombang pertama, minat terhadap program RPL cukup tinggi meskipun kuotanya terbatas. Karena itu, ditargetkan 500 peserta dapat diterima dalam gelombang kedua. “Untuk anggaran kita masih berproses. Kami berkomunikasi terus dengan TAPD agar RPL ini bisa berjalan dengan baik,” ujarnya. Kembali Yayuk menegaskan program ini merupakan bagian dari kebijakan Bupati Blora dalam rangka peningkatan kualitas SDM desa. “Karena program ini langsung dari Bapak Bupati, kami dari Dinas PMD terus menjalin komunikasi dengan Bappeda dan TAPD,” pungkasnya.