Admin
23 Juni 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Secara silent action (diam-diam) budidaya tanaman Okra (Abelmoschus esculentus) yang sering disebut lady finger sudah berkembang di Kabupaten Blora. Hal itu terbukti, telah digelar pertemuan para tokoh petani Okra dan simpatisan petani yang berminat menanam tanaman okra. Pertemuan itu digelar di rumah pribadi salah satu Ketua Kelompok Tani Okra, Simbar Susilo, desa Medalem Kecamatan, Kradenan, Kabupaten Blora, Kamis (19/6/2025). Dalam pertemuan informal tersebut hadir Satwo Sugeng Prayoga, S.Pt., Direktur operasional PT Kelola Agro Makmur dari Kabupaten Temanggung Jateng.
Kemudian utusan pembeli dari Jepang, Hazy Gawa, Suparji, koordinator utama kelompok tani okra kabupaten Blora, Parjan petani okra dari Desa Turirejo Kecamatan Jepon, Khoirurroziqin mantan pejabat Blora yang sedang menekuni budidaya tanaman Blora dan Wahyu Guntur ketua seleksi kualitas buah okra. “Pertemuan itu dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan kegiatan ceking lapangan ke area tanaman okra dan sekaligus untuk mengetahui seleksi buah okra yang berasal dari para petani apakah sudah dilaksanakan dengan baik sesuai ketentuan yang ada. Pengecekan itu dilakukan oleh utusan pembeli dari Jepang,” kata Satwo Sugeng Prayoga.
Hasilnya, dari evaluasi di lapangan ini akan sangat menentukan apakah produksi okra dari Kabupaten Blora layak diekspor ke Jepang atau belum dapat di ekspor karena faktor kualitas belum sesuai standar yang dipersyaratkan. Karena di Jepang kualitas produk menjadi persyaratan utama yang tidak bisa diajak kompromi atau kolusi. Selama ini produk okra dari PT Kelola Agro Makmur selain dijual ke Jepang juga ke Negara Korea Selatan. Kapasitas pabrik tersebut tiap hari bisa mengolah buah okra sebanyak 20 ton dan 65 persen bahan baku buah okra berasal dari produksi para petani Kabupaten Blora.
Ia sangat berharap kerja sama dengan para petani okra di kabupaten Blora bisa berjalan secara profesional, harmonis, transparan dan sesuai dengan komitmen. Sementara itu, utusan dari para pembeli Jepang, Hazy Gawa, juga terjun langsung mengecek di areal penanaman okra dan di tempat seleksi buah okra milik petani. Hasilnya tidak menemukan indikasi yang akan menimbulkan kerusakan kualitas hasil buah okra. Bahkan Ia memberi pujian kepada para petani okra di Kabupaten Blora memiliki semangat dan ketekunan yang tinggi dalam memelihara tanaman okra dan memenuhi komitmen untuk mewujudkan produksi buah okra yang berkualitas.
Sementara itu Suparji yang selama ini diberi tanggung jawab di Kabupaten Blora sebagai koordinator utama oleh manajemen PT Kelola Agro Makmur merasa gembira karena hasil ceking dari utusan pembeli Jepang memberi penilaian positif terhadap kualitas buah okra dari Blora yang siap menjadi komoditas ekspor. Ia setiap hari terus melakukan pemantau areal tanaman okra dan pelaksanaan pembelian okra dari para petani. “Setiap hari saya selalu berupaya dapat membeli buah okra lebih dari 10 ton,” jelasnya.
Ia menyebut, animo para petani untuk menanam okra di kabupaten Blora cukup tinggi. Bahkan ada petani yang mengatakan berusaha tani tanaman okra bisa membangkitkan harapan dan semangat baru untuk meningkatkan kesejahteraan para petani. Ketua kelompok tani okra, Simbar Susilo, mengaku sudah memiliki areal okra seluas 50 ha yang menjadi lahan binaan. Setiap hari di rumahnya dijadikan tempat pembelian buah okra dari para petani dan tempat seleksi kualitas buah okra yang berasal dari para petani binaan.
Rata-rata tiap hari produk buah okra yang dibeli sebanyak satu ton. “Harga pembelian buah okra per kilogram untuk kualitas A : Rp5.700, harga rata-rata Rp3.000 dan Kualitas B : Rp2.250,” ungkap Simbar. Prosesnya, sebelum dilakukan penimbangan produk buah okra oleh tim seleksi dilaksanakan secara ketat guna menentukan kualitas produk. Ia meyakini menanam tanaman okra sangat menguntungkan. Karena pola pemeliharaan tanaman mudah dan sudah ada pembeli yang memiliki tanggung jawab tinggi serta siap membeli terhadap hasil buah okra yang dijual oleh para petani. Parjan, petani okra dari desa Turirejo Kecamatan Jepon mengaku telah menanam tanaman okra seluas 2 ha. Saat ini mulai panen dan setiap dua hari sekali menjual hasil panennya.
Dibanding dengan budidaya tanaman lain yang selama ini dikelola ternyata berusaha tani tanaman Okra lebih menjanjikan dan menguntungkan. Hal itu memikat Khoirurroziqin yang sehari-hari sebagai ketua takmir masjid Agung Blora menjadi tertarik menanam tanaman okra seluas 1 ha. “Insyaallah berkah, bisa digunakan untuk mengisi kesibukan dan sebagai kegiatan bermanfaat serta menghibur diri,” kata dia.
Khoirurroziqin menginformasikan, buah okra dapat memberi manfaat bagi kesehatan bila buah okra dikonsumsi sebagai lalapan, tumisan dan pecel. Manfaat okra di antaranya untuk mengontrol gula darah, cocok untuk penderita diabetes, melancarkan pencernaaan, menjaga kesehatan jantung, mengurangi risiko kanker, mendukung penurunan berat badan,meningkatkan imunitas diri dan menjaga kesehatan ginjal. Ia sangat berharap semoga pengembangan budidaya okra segera bisa bersinergi dengan program pembangunan pertanian di Kabupaten Blora.