Usulkan Runway Pesawat Bandara Ngloram Blora Diperpanjang 500 Meter untuk Angkut Jemaah Haji dan Umrah

Proyeksikan jadi penerbangan haji dan umroh, Pemkab Blora usulkan Runway pesawat di Bandara Ngloram diperpanjang. Sebab, runway pesawat belum bisa mengakomodasi pesawat jenis Boeing 737. Hari ini (18/6) Pemkab bawa usulan itu kepada Badan Perencanaan Pembangunan (Bappenas). “Hari ini (Rabu) Bappeda Blora datang ke Bappenas untuk mengusulkan runway pesawat diperpanjang,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Infrastruktur, Kewilayahan, Perekonomian, dan SDA (IKPSDA) Bappeda Blora Yudi Kristiawan. Yudi menerangkan, usulan tersebut telah menjadi arahan dari Bupati Blora Arief rohman. Tujuannya untuk mengaktifkan penerbangan di Bandara Ngloram untuk ibadah Haji dan Umrah. Perpanjangan runway pesawat agar pesawat Boeing 737 yang biasa digunakan mengangkut jemaah. Baca Juga: Direncanakan Jadi Bandara Aktif Lagi, Susi Air Bakal Mendarat di Bandara Ngloram “Agar pesawat bisa mendarat di Bandara Ngloram, sehingga perlu perpanjangan runway,” katanya. Pihaknya menjelaskan, panjang runway yang dibutuhkan untuk pesawat Boeing bisa take off di Bandara perlu panjang 2.000 meter dan lebar 45 meter. Sementara, saat ini runway yang ada di Bandara Ngloram panjangnya 1.500 meter dengan lebar 30 meter.

“Jika memang disetujui nantinya pemberangkatan haji dan umrah bisa melalui Blora (Bandara Ngloram) langsung mendarat di Arab Saudi,” jelasnya. Ia menambahkan, jika usulan diterima Bappenas nantinya pembangunan perpanjangan runway bakal dibangun oleh kementerian perhubungan dengan standar landasan pacu pesawat yang telah ditentukan.

Jemaah haji dan umroh dari Blora dan sekitarnya seperti Bojonegoro bisa melalui bandara Ngloram. Diketahui, sebelumnya Pemkab telah mengupayakan Bandara Ngloram untuk mengangkut jamaah umrah, namun tidak langsung mendarat di Arab Saudi, melainkan transit dengan berganti pesawat di Jakarta.