Admin
17 Juni 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Dinas Pendidikan Kabupaten Blora melakukan regrouping sekitar 40 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Blora. Langkah itu akan mengatasi permasalahan kekurangan siswa di beberapa sekolah. Selanjutnya aset akan diserahkan ke desa. Kepala Dinas Pendidikan Blora Sunaryo mengatakan, rencana penggabungan SDN itu ditujukan untuk mengatasi permasalahan sekolah yang kekurangan murid dan yang tidak menerima murid baru. Rencana regrouping itu akan segera dirapatkan dengan stakeholder terkait. “Dari Komisi D DPRD Blora, dewan pendidikan, BPPKAD, Kabag hukum Setda, pengawas dan korwil setiap kecamatan. Untuk kepala sekolah yang kosong saat ini dari dinas pendidikan tercatat ada 40 kepala sekolah,” ucapnya. Sunaryo menyampaikan, kekosongan kepala sekolah itu memang disiapkan untuk rencana regrouping. Pengisian itu nanti menunggu kepastian rapat regrouping bersama. “Untuk sekolah yang dilakukan regrouping itu nanti aset sekolah akan diserahkan kepada pemerintah desa. Rata-rata SD di Blora itu tanahnya masih aset desa,” ujarnya. Diberitakan sebelumnya oleh Jawa Pos Radar kudus Dua Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Blora tak terima murid baru. Ditambah, sebanyak 22 SDN tak memenuhi jumlah maksimum siswa saat penerimaan siswa baru. Dinas Pendidikan (Disdik) Blora saat ini tengah melakukan pendataan dan klarifi kasi data siswa yang kemungkinan bisa berubah akibat sistem. Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Pendidikan Dasar Disdik Blora Slamet Dwi Cahyono mengatakan, setelah sistem penerimaan murid baru (SPMB) rampung dilaksanakan. Terdapat 22 SDN yang tidak memenuhi rombel, namun sifatnya masih sementara. “Berdasarkan laporan tim dari sistem, ditemukan di aplikasi ada 22 sekolah yang tidak memenuhi rombel. Sekolah ada yang sudah konfirmasi, ternyata operator belum lakukan verifi kasi,” ungkapnya.