Admin
17 Juni 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menyiapkan dua lahan baru untuk dihibahkan guna mendukung pembangunan sekolah rakyat (SR). Hal itu imbas lahan awal yang diajukan tidak disetujui lantaran luasnya kurang dari 7 ha. Sebenarnya saat ini sudah berlangsung proses pembangunan sekolah rakyat dengan merehabilitasi bangunan gedung eks SDN 4 Balun. Ini untuk tahap pembangunan SR pertama. Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Blora Luluk Kusuma Agung Ariadi menyebut untuk pembangunan SR tahap kedua, pihaknya semula sempat mengusulkan lahan di Jepon. Namun ditolak karena kurang luas. "Sementara yang kita ajukan, di Kecamatan Cepu dan Jepon belum masuk verifikasi," paparnya. Lahan tersebut secara luasan dianggap masih kurang. Sebab yang diminta ternyata lebih dari 7 Ha. Sementara di dua lokasi yang diajukan hanya sekitar 5 ha. "Yang kemarin gak jadi. Kami cari lokasi lain," tuturnya. Karena tak sesuai itulah, akhirnya Pemerintah Kabupaten Blora mengusulkan dua lahan lain yang berada di wilayah Kecamatan Cepu. Yang pertama yakni lahan seluas 9,6 ha. Lahan itu berada di kelurahan Balun. Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPPKAD Blora Susi Widyorini menyebut lahan seluas 9,6 ha tersebut berstatus tanah pertanian hijau. Gabungan dari dua bengkok lurah. Yakni masing-masing 5,98 ha dan 3,68 ha. Kemudian lahan kedua luasnya 7,4 ha yang juga berada di Kecamatan Cepu. Yakni lahan di Taman Budaya Cepu. Lahan itu berada di kelurahan Ngelo. Gabungan dari tiga tanah bengkok. Yakni 3,43 ha tanah bengkok modin di Balun. Kemudian 1,33 ha tanah bengkok kamituwo di Balun. Serta 2,67 tanah pertanian eks bengkok Ngelo. "Itu yang kita usulkan ke Dinsos untuk proposal SR di Kabupaten Blora," paparnya.