Admin
16 Juni 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Program sekolah sisan ngaji (SSN) belum mampu tarik minat orang tua sekolahkan anak ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) secara signifikan. Pasalnya, 23 SDN masih kekurangan rombel, bahkan ada yang tidak mendapat siswa baru. Program tersebut perlu evaluasi untuk memaksimalkan program tersebut.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Blora Nuril Huda menyampaikan, program SSN salah satunya ditujukan untuk menarik minat orang tua sekolahkan anak ke sekolah negeri. Pihaknya bakal mengawal terus program tersebut.
“SSN merupakan program antisipasi salah satunya untuk ini. Kita kawal terus, nanti bisa disoundingkan dengan SPMB kita,” kata dia. Nuril menjelaskan, saat ini sekolah yang menerapkan SSN dibebaskan untuk menggunakan metode yang dipakai, seperti UMMI, Tilawati atau metode lain yang diminati masing-masing sekolah. “Ada semacam evaluasi, tapi bentuknya parsial belum total se kabupaten blora,” ungkapnya.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Blora Achlif Nugroho Widi Utomo mengungkapkan, pemerintah saat ini juga mendorong program SSN. Hal itu untuk mendorong minat orang tua untuk sekolahkan anak ke SD Negeri. Namun, belum berjalan optimal.
“Ternyata itu masih belum bisa meyakinkan masyarakat kalau anak nantinya lulus sd bisa ngaji beneran,” katanya. Menurutnya, membuat masyarakat yakin untuk sekolahkan anak ke SD negeri jadi pekerjaan rumah yang perlu dipikirkan.
Sebab, kesadaran komunal yang berkembang di masyarakat bahwa sekolah negeri dirasa kurang perihal agama. “Dulu kami juga pernah mendorong agar sekolah bisa MoU dengan desa. Oke sekolah negeri jalan, sekolah (ngaji) sorenya juga jalan,” tuturnya.