Admin
16 Juni 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Dinas Pendidikan Kabupaten Blora berpotensi lakukan regrouping sejumlah sekolah dasar negeri (SDN). Sasarannya sekitar 40 SDN yang kekurangan siswa. Diberitakan sebelumnya, hingga setelah sistem penerimaan murid baru (SPMB) tingkat SD rampung, ada 22 SDN yang tak memenuhi jumlah maksimum siswa baru. Dengan begitu, tidak memenuhi kuota rombongan belajar (rombel). Satu rombel maksimal diisi 28 siswa. Di antara 22 SDN tersebut, bahkan ada dua SDN yang tidak mendapat murid baru sama sekali saat SPMB 2025. Yakni SDN 1 Patalan, Kecamatan Blora Kota, dan SDN Sumengko, Kecamatan Randublatung. Dinas Pendidikan (Disdik) Blora saat ini tengah mendata dan klarifikasi data siswa yang kemungkinan bisa berubah akibat sistem pada SPMB. Kepala SDN 1 Patalan Dhian Mayasari mengaku prihatin dengan hal ini. Dia yang baru menjabat kepala selama satu pekan di SD ini, berpendapat tak adanya pendaftar disebabkan beberapa faktor. Salah satunya jumlah permukiman di sekitar sekolah memang sedikit. Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Blora Nurul Huda menjelaskan, data kekurangan siswa itu diketahui setelah ada hasil evaluasi sistem penerimaan murid baru (SPMB) 2025. Direncanakan dua sekolah akan digabung jadi satu. ”Meski belum final, tapi informasi sementara yang masuk ada 40 SDN kekurangan siswa. Itu yang berpotensi untuk di-merger atau digabung. Namun, ini masih sebatas wacana dan perlu kita kaji lebih lanjut," ujarnya. Menurutnya, ada dua skema merger atau regrouping. Pertama, merger fisik. Kedua, merger administrasi. ”Kalau yang administrasi tetap ada dua fisik bangunan sekolah, tapi dalam satu manajemen dan satu nama," jelasnya. Namun sebelum dilakukan penggabungan dua sekolah, pihaknya akan berkomunikasi terlebih dahulu dengan pihak desa setempat.Di mana akan ada evaluasi dan diskusi terlebih dahulu apakah sekolah tersebut, layak dan sudah seharusnya dilakukan penggabungan. Nuril sendiri menegaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan pemetaan dan survei lapangan yang dilakukan oleh koordinator wilayah di masing-masing kecamatan. Ia mencontohkan ada beberapa sekolah yang nantinya diwacanakan akan di-merger. Ada di Kecamatan Randublatung, Kecamatan Banjarejo, Kecamatan Blora Kota. ”Saat ini kami sedang fokus melakukan pemetaan data siswa berdasarkan hasil SPMB tahun ini. Kemudian nanti kami godok dan kami simpulkan sekolah mana saja yang akan kami lakukan penggabungan," imbuhnya.