Admin
13 Juni 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Terdata 23 sekolah dasar negeri (SDN) di Blora pagu tidak terisi penuh. Rerata sekolah yang minim pendaftar pada sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahun ini berada di wilayah pinggiran. Seperti Kecamatan Randublatung, Todanan, dan Jati.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Blora Nuril Huda menyampaikan, pihaknya bakal melakukan evaluasi terkait sekolah yang pagunya tidak terisi. Sebanyak 23 SDN nantinya akan dikaji sekolah mana saja yang berpotensi di-merger.
’’Kami berencana mengundang komisi D untuk membahas rencana tersebut,” ungkapnya. Ditanya terkait alasan sekolah tidak mampu penuhi pagu, pihaknya masih menunggu proses monitoring dari tim yang diterjunkan selesai. ’’Untuk saat ini kami juga masih monitoring, masih padat. Termasuk yang SPMB jenjang SMP,” katanya.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Blora Achlif Nugroho Widi Utomo mengatakan, pihaknya sudah mengajak kominikasi dengan sekretaris disdik terkait rencana rencana merger. ’’Yang jelas, (rencana merger) harus melaui kajian dan tahapan fasilitasi dan evaluasi,” katanya.
Menurutnya, sekolah yang tidak terpenuhi pagu berada di wilayah pinggiran. Sementara, SDN di wilayah perkotaan minat masyarakat untuk sekolahkan anak di SDN masih cenderung bagus. Achlif menegaskan, untuk mengurai masalah tersebut tentu tidak bisa menyalahkan proses SPMB atau persaingan dengan sekolah swasta.
Melainkan perlu introspeksi diri. Bagaimana menarik kembali minat masyarakat agar SDN bisa dipercaya mendidik anak-anaknya. ’’Bagaimana membangun rasa kepercayaan masyarakat, ini yang menjadi PR kita bersama,” tegasnya.