Admin
12 Juni 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Kabupaten Blora alami penurunan keaktifan kepesertaan BPJS Kesehatan. Hal itu disampaikan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pati Wahyu Giyanto. Menurutnya, penurunan itu dikarenakan update data dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
Menurut Wahyu, faktor penurunannya ialah peserta mandiri yang menunggak atau tidak rutin. ‘’Kepesertaan BPJS Kesehatan masih 98,11 persen dari total penduduk Kabupaten Blora,’’ ujarnya. Ia menjelaskan, keaktifan kepesertaan BPJS pada bulan Februari sempat mengalami penurunan.
Namun, pada bulan Maret hingga April mengalami peningkatan keaktifan kepesertaan BPJS Kesehatan. ‘’Kalau keaktifan BPJS Kesehatan di Kabupaten Blora sampai di bulan April 70 persen. Standarnya 80 persen. Tahun ini diupayakan mencapai standar,’’ ujarnya. ‘’Kalau nasional keaktifan peserta BPJS Kesehatan mencapai 77,47 persen,’’ tambahnya.
Menurutnya, Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK) yang non-aktif ialah yang dibayar pemerintah pusat. ‘’Faktor yang menyebabkan ketidakaktifan itu adanya pendataan ulang di data DTKS Kemensos. Bukan BPJS yang menonaktifkan, tapi pendataan ulang DTKS,’’ tuturnya.
Wahyu mengungkapkan, kepesertaan BPJS Kesehatan mandiri di Kabupaten Blora, yang nonaktif mencapai 40 persen dari total peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) di Kabupaten Blora. ‘’BPJS Kesehatan mandiri yang aktif berkisar 60 persen. Kebanyakan ada tunggakan pada iuran kepesertaan,’’ ujarnya.