Admin
12 Juni 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Dinas Pendidikan (Disdik) Blora berencana lakukan regrouping puluhan sekolah, wacana tersebut menyusul banyaknya sekolah yang tidak penuhi pagu pada SPMB Blora tahun ini. Diperkirakan ada sekitar 40 SDN yang berpotensi di-merger.
“Ada sekitar 40 SDN yang berpotensi di-merger atau digabung. Namun, masih sebatas wacana, kami perlu kaji lebih lanjut,” ungkap Sekretaris Disdik Blora Nuril Huda. Nuril menjelaskan, meskipun belum ada keputusan final, hasil evaluasi sistem penerima murid baru (SPMB) tahun ini menunjukkan perlunya kebijakan yang bisa memberi solusi pada masalah tersebut.
Banyak SDN yang tidak penuhi pagu, bahkan dua SD tidak mendapat murid baru. Ia mengatakan, sebelum keputusan merger diambil, pihaknya akan melakukan komunikasi dan diskusi dengan pihak terkait.
Evaluasi lokal bakal menjadi acuan penentu, layak tidaknya sekolah di-regrouping. “Apakah layak atau tidak untuk digabung,” katanya. Menurutnya, ada dua opsi pilihan dalam agenda regrouping, yakni penggabungan secara fisik atau penggabungan secara administrasi.
Langkah tersebut dinilai sebagai solusi efisiensi dan peningkatan mutu layanan pendidikan. “Kalau merger fisik dua sekolah jadi satu gedung, kalau merger administratif, dua gedung sekolah satu manajemen. Tapi, tetap ada pertimbangan teknis dan sosial yang kami lihat,” jelasnya.
Nuril mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan pemetaan dan survei lapangan dengan bantuan koordinator wilayah kecamatan. Sekolah yang masuk wacana regrouping rerata tersebar di Kecamatan Blora Kota, Randublatung, Banjarejo. “Kami masih fokus pada pemetaan, setelah ini kami akan fokus sekolah mana saja yang akan digabung,” tutupnya.