Admin
28 Mei 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Plang dengan informasi pembangunan sekolah rakyat di Cepu Blora keliru. Ini lantaran mencantumkan nilai anggaran Rp 332 miliar. Sehingga menimbulkan banyak tanda tanya di benak masyarakat. Diketahui proyek itu tidak hanya untuk satu sekolah saja tetapi untuk 63 sekolah. Sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum memulai proyek pembangunan sekolah rakyat di Kelurahan Balun Kecamatan Cepu. Dengan memanfaatkan bekas bangunan SDN 4 Balun yang tak terpakai. Dalam plang itu dijelaskan jika itu merupakan pekerjaan renovasi sekolah rakyat tahap 1. Yang dikerjakan oleh penyedia jasa Nindya-Adhi KSO. Dengan nilai anggaran Rp 332 miliar. Dimulai pada 10 Mei 2025. Dengan masa kontrak 6) hari kalender. Dari anggaran APBN 2025. Dari plang itu menimbulkan tanda tanya dan multitafsir. Ada yang heran, mengapa untuk membangun satu sekolah menghabiskan anggaran sampai ratusan miliar. Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Blora Luluk Kusuma Agung Ariadi menyebut pihaknya telah mengkonfirmasi ke kementerian. Lantaran ia juga kaget anggarannya besar. “Setelah konfirmasi ke PU, ternyata itu untuk 63 titik,” paparnya. Atas dasar itu, plang tersebut segera diubah. Pihaknya meminta agar Kementrian PU mencantumkan titik-titik pembangunan sekolah rakyat secara keseluruhan sehingga tidak memunculkan multitafsir dan kekeliruan. “Itu anggaran untuk seluruh Indonesia tahap 1 ini. Bukan hanya di Balun saja,” tuturnya. Menurutnya untuk tahap 1 ini di provinsi Jawa Tengah hanya ada dua kabupaten yang mendapatkan anggaran untuk pembangunan sekolah rakyat. “Jateng tahap 1 hanya Blora dan Magelang. Ini nanti untuk jenjang SMA. Dua rombel,” imbuhnya.