Admin
27 Mei 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Plang atau papan informasi pembangunan sekolah rakyat di Kecamatan Cepu, Blora keliru. Lantaran mencantumkan nilai anggaran Rp 332 miliar. Sehingga, menimbulkan banyak tanda tanya di benak masyarakat.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum memulai proyek pembangunan sekolah rakyat dan Kelurahan Balun, Kecamatan Cepu. Dengan memanfaatkan bekas bangunan SDN 4 Balun yang tak terpakai.
Dalam plang itu dijelaskan, bahwa pekerjaan renovasi sekolah rakyat tahap 1. Dikerjakan oleh penyedia jasa Nindya-Adhi KSO. Dengan nilai anggaran Rp 332 miliar. Dimulai pada 10 Mei 2025. Dengan masa kontrak 60 hari kalender, bersumber dari APBN 2025.
Dari plang itu menimbulkan tanda tanya dan multitafsir. Ada yang heran, mengapa untuk membangun satu sekolah menghabiskan anggaran sampai ratusan miliar.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Blora Luluk Kusuma Agung Ariadi menyebut, pihaknya telah mengonfirmasi ke kementerian. Lantaran, ia juga kaget anggarannya besar.
’’Setelah konfirmasi ke PU, ternyata itu untuk 63 titik,” jelasnya. Atas dasar itu, plang tersebut segera diubah. Pihaknya meminta agar Kementerian PU mencantumkan titik-titik pembangunan sekolah rakyat secara keseluruhan sehingga tidak memunculkan multitafsir dan kekeliruan.
’’Itu anggaran untuk seluruh Indonesia tahap 1 ini. Bukan hanya di Balun saja,” tuturnya. Menurutnya, untuk tahap 1 ini di Provinsi Jawa Tengah hanya ada dua kabupaten yang mendapatkan anggaran pembangunan sekolah rakyat. ’’Jateng tahap 1 hanya Blora dan Magelang. Ini nanti untuk jenjang SMA. Dua rombel (rombongan belajar),” imbuhnya.