Admin
23 Mei 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Curah hujan tinggi dan resapan air yang kurang sebabkan banjir besar di Blora sejak Senin lalu (19/5). Hampir seluruh wilayah di Blora terdampak dan juga sebagian aksesnya lumpuh. Setidaknya, ada 40 desa di 10 kecamatan terendam banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora akui Banjir kali ini adalah yang terparah sepanjang sejarah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora Mulyawati mengatakan, banjir disebabkan oleh meluapnya debit air dari Bengawan Solo dan Sungai Lusi. Ditambah dengan alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian jagung yang memperparah kondisi. "Kami dari BPBD Blora sangat prihatin atas dampak yang dialami masyarakat. Ini adalah kejadian luar biasa dan menjadi banjir terbesar sepanjang sejarah Kabupaten Blora," ujar Mulyawati. Menurutnya, wilayah terdampak paling parah berada di Kecamatan Kradenan, khususnya di Desa Mojorembun dan Desa Sumber, dengan total sekitar 800 Kepala Keluarga (KK) terdampak – masing-masing desa sebanyak 400 KK.
Mulyawati juga merinci beberapa titik banjir di seluruh wilayah Blora, meliputi Dukuh Jurangjero, Desa Sidomulyo, Klopoduwur, dan Gedongsari, Kecamatan Banjarejo; Desa Ngawetan, Pelem, Jepangrejo, Andongrejo, dan Sendangharjo, Kecamatan Blora; Desa Nganpon, Jomblang, dan Palon, Kecamatan Jepon; Desa Ninganalan, Gondel, Kecamatan Kedungtuban; Desa Mojorembun, Sumbersugih, dan Sumber, Kecamatan Kradenan; Desa Berbak, Kecamatan Kunduran; Desa Talokwohmojo, Kecamatan Ngawen; dan Desa Wulung, Kecamatan Randublatung. ‘’Saat ini, BPBD Blora tengah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan langkah-langkah penanganan dan pembenahan pasca banjir," terangnya.