Admin
21 Mei 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Banjir melanda Desa Bakah, Kunduran akibat luapan Sungai Lusi. Ketinggian air saat ini mencapai dua meter lebih atau setinggi atap rumah warga.Pantauan Jawa Pos Radar Kudus di lokasi, Selasa (20/5) di Desa Bakah sekitar 9 rumah tergenang banjir. Antara lain di Dukuh Nglarean Desa Bakah RT 2 RW 6 dan di Desa Bakah RT 1 RW 1, banjir hampir menenggelamkan rumah. Atap-atap rumah juga tampak hampir tenggelam. Warga yang menjadi korban banjir tampak berada di sekitar lokasi. Sementara itu, ada juga warga yang sudah mengungsi di rumah kerabat. Seorang warga RT 2 RW 6 Dukuh Nglarean Desa Bakah, Supinah mengatakan, banjir terjadi saat dini hari. Ia dibangunkan oleh tetangga pada pukul 01.30 Selasa pagi. Kemudian ia berusaha mengambil barang-barang penting yang bisa diselamatkan. “Saya ya manggil tetangga untuk ikut membantu mengevakuasi barang di rumah. Saat itu keluarga posisinya tidur semua. Motor, gabah, kasur dan peralatan di rumah semua dipindah,” ucapnya. Ia juga menyesali tidak bisa menyelamatkan pakaian-pakaian di lemari yang terjebak di dalam rumah. Hal itu menyebabkan cucu Supinah tidak bisa bersekolah. “Banjir ini paling parah seumur hidup saya, tingginya bisa mencapai 3 meter. Banjir sebelumnya itu hanya setinggi tembok saja,” ucapnya. Tak hanya rumah Supinah yang terendam banjir, rumah milik orang tua dan kerabat juga terendam air akibat luapan Sungai Lusi. Supinah yang kini tinggal sementara di rumah sang adik hanya bisa meratapi air yang hampir menenggelamkan rumahnya. Beberapa ayam miliknya juga hanyut saat banjir datang. “Harapannya minta bantuan ke pemerintah, ini kami nggak bisa masak dan makan. Pemerintah Kecamatan Kunduran ya kesini foto-foto aja, dan tidak dikasih tahu kalau dapat bantuan atau tidak,” ujarnya.