Admin
18 Mei 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Wakil Bupati (Wabup) Blora Sri Setyorini mengungkap beberapa strategi penurunan stunting di Kabupaten Blora. Pasalnya, isu stunting bukan hanya tentang kesehatan semata melainkan masa depan sumber daya manusia di Blora. Sri Setyorini yang juga menjadi ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) memimpin rapat koordinasi dalam rangka sosialisasi Pelaksanaan Aksi Konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting 2025. Ia mengajak seluruh pihak terutama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten, Kecamatan hingga Desa/Kelurahan untuk menurunkan angka stunting di Blora. Sebelumnya, Sri Setyorini menyampaikan target penurunan stunting 2025 sebesar 20,81 persen. “Terima kasih, saya mengapresiasi kerja keras semua pihak yang selama ini telah berkontribusi dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Blora,” katanya. Perempuan yang kerap disapa Budhe Rini itu mengatakan, stunting bukan hanya isu kesehatan semata, tetapi juga menyangkut masa depan sumber daya manusia Indonesia, termasuk di Kabupaten Blora. Untuk itu, penanganannya harus dilakukan secara konvergen, terintegrasi, dan berkelanjutan lintas sektor. “Tantangan kita ke depan semakin kompleks, dan diperlukan sinergi lintas sektor, penguatan peran pemerintah desa, pemanfaatan teknologi informasi, serta pendekatan yang berbasis keluarga dan komunitas,” jelasnya. Wabup Rini mengungkapkan beberapa strategi yang akan dilakukannya. Terdapat strategi Refokusing Kelompok Sasaran dan Pemangku Kepentingan. Di mana fokus kelompok sasaran intervensi meliputi ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui. “Kemudian Anak usia 0-23 bulan (baduta), Anak usia 24-59 bulan (balita), Remaja Putri (Rematri), Calon Pengantin (Catin), Rumah Tangga dan Masyarakat,” jelasnya. Di juga menyampaikan perlu ada penguatan peran kecamatan. Kecamatan sebagai unit pemerintah yang memiliki akses langsung ke masyarakat di tingkat desa dan kelurahan diharapkan memiliki keunggulan dalam mengidentifikasi sasaran yang tepat. “Selanjutnya, saya minta setiap kecamatan untuk menyiapkan tim operator tingkat kecamatan yang secara berkala menginput program-program pencegahan dan percepatan penurunan stunting di kecamatan,” jelasnya.