Admin
17 Mei 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Rencana pendirian kampus universitas negeri di Kabupaten Blora mendapat sorotan luas dari masyarakat. Meskipun banyak warga menyambut baik rencana tersebut sebagai langkah maju dalam meningkatkan kualitas pendidikan, sejumlah pihak dikabarkan menolak dengan alasan yang belum sepenuhnya jelas. Ketegangan ini mengingatkan masyarakat pada peristiwa masa lalu, ketika perusahaan besar seperti Exxon batal beroperasi di Blora karena penolakan dari sebagian elit politik dan tokoh masyarakat, yang akhirnya mengakibatkan kerugian kesempatan ekonomi bagi daerah.
Aang Kartika, salah satu warga Blora, menyatakan harapannya agar pemerintah daerah, khususnya Bupati Blora, Arief Rohman, dapat berpihak kepada kepentingan rakyat.
“Kami berharap Pak Bupati bisa bersikap tegas dan mendukung pendirian kampus negeri di Blora. Ini bukan hanya soal bangunan, tapi soal masa depan anak-anak kami. Banyak ibu-ibu di kampung sangat berharap kampus negeri bisa berdiri di sini agar anak-anak mereka bisa sekolah tinggi tanpa harus pergi jauh,” ujar Aang Kartika.
Menurutnya, pendidikan adalah kebutuhan mendesak dan strategis bagi kemajuan daerah. Dengan adanya kampus negeri, akses pendidikan tinggi akan lebih merata dan dapat mendorong kemajuan ekonomi serta sosial di Blora.
“Jangan sampai kita mengulangi kesalahan masa lalu. Exxon sudah menjadi pelajaran. Kini kita harus mendukung penuh hal-hal yang membawa manfaat jangka panjang, seperti pendidikan,” tambah Aang Kartika.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, agar suara rakyat tidak diabaikan oleh kepentingan segelintir pihak.
Masyarakat kini menanti langkah konkret dari pemerintah daerah untuk memastikan bahwa aspirasi rakyat benar-benar didengar dan diakomodasi. Di tengah ketidakpastian ini, harapan akan perubahan positif melalui pembangunan pendidikan tetap menjadi semangat bersama warga Blora.