Admin
14 Mei 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Kampus swasta di Kabupaten Blora tak gentar dengan wacana pendirian kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Blora.Sehingga tak mempersoalkan hal tersebut dan tak larut dalam sikap pro kontra di berbagai kalangan. Wakil Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Blora Widodo menyebut pendirian perguruan tinggi tak serta merta. Selalu didahului dengan kajian akademis. “Kajian akademis meliputi sumber daya, minat, pasar kerja,” jelasnya. Selain itu juga harus ada kesesuaian dengan road map pemerintah Kabupaten Blora. Andai hal-hal tersebut sudah dipenuhi, maka bagi dia tak ada yang perlu dipersoalkan dengan pendirian UNY di Blora. “STAIM itu dalam sejarahnya adalah single fi ghter perguruan tinggi agama Islam di Blora. Dahulu ada Khozin, ada kajian dan jadi institut, kami fi ne aja. Kami Berlomba lomba dalam kebaikan,” paparnya. Menurutnya kampus-kampus swasta yang ada di Blora tak perlu khawatir merasa disaingi. Sebab terpenting adalah membangun kualitas kampus masing-masing. “Yang penting output, masuk. Proses diperkuat. Kualitas. Pasar. Misalnya dengan memberikan beasiswa dan macam-macam,” paparnya. Pihaknya pun menjelaskan ketika kampus didirikan di suatu wilayah belum tentu mahasiswanya berasal dari wilayah tersebut. Sehingga tak perlu dirisaukan. “Seperti kami, mahasiswanya ada dari Banjarejo, Todanan, Ngawen, dan luar Blora. Artinya apa, ini soal pasar. STAIM welcome andai UNY jadi di wilayah Kabupaten Blora. Dimanapun,” imbuhnya. Sehingga STAIM tak larut dalam polemik pendirian UNY di Blora yang belakangan menimbulkan pro dan kontra. “Tak ada problem. Ya kita harus berani saing. Di Blora ada dua perguruan tinggi berbasis islam. Ada UT. Kamu bersaing biasa,” tambahnya. Dengan adanya penambahan kampus baginya justru bisa jadi ajang saling mengisi. Sementara terkait pangsa pasar mahasiswa, tergantung kecerdasan kampus masing-masing untuk bisa merayu calon mahasiswa.