Admin
09 Mei 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Dinda berhasil menggapai mimpinya untuk kuliah di luar negeri yakni Monash University dengan jurusan Biomedical Enginering. Meraih beasiswa dengan kegigihan dalam belajar, berdoa dan aktif dalam berorganisasi. Alumni Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Blora itu tampak senang, antusias dan berbunga-bunga saat ditemui wartawan Jawa Pos Radar Kudus di rumahnya yang beralamat di Desa Jetis Kecamatan Blora Kota. Ia yang saat itu sedang menanti pengumuman kelulusan sekolah, malah sudah diterima di perguruan tinggi luar negeri yakni Monash University. Berpakaian pramuka lengkap, Dinda mempersilahkan untuk duduk di teras rumahnya yang dipenuhi perabotan serba kayu jati. Ia kemudian menceritakan bagaimana proses mendapatkan beasiswa perguruan tinggi dengan peringkat 37 dunia tersebut. Dinda menceritakan awal mula bisa mendapat Beasiswa Indonesia Maju Taman Sains Non Gelar atau program Persiapan S1 Luar negeri. Ia ditunjuk oleh guru SMAN 1 Blora untuk mengikuti tes beasiswa tersebut. Tak heran jika Dinda ditunjuk oleh sekolah, pasalnya ia aktif dalam organisasi sekolah, berprestasi dan pernah mendapatkan juara Kreatif dan Inovasi (Krenova) Kabupaten Blora 2024. Tes untuk mendapatkan beasiswa tersebut diikuti oleh ratusan murid. “Awalnya tidak menyangka bisa lolos san dapat beasiswa itu. Setelah dinyatakan lolos, saya mengikuti bimbingan di Jakarta selama 10 bulan,” ucapnya. Selama 10 bulan itu, Dinda dipersiapkan untuk belajat sekeras mungkin agar bisa diterima di Universitas luar negeri. Diutamalan untuk bisa belajar bahasa asing. Ada belajar bahasa Inggris dan Mandarin. “Belajar dua bahasa asing itu yang menjadi tantangan dalam mengikuti bimbingan itu. Karena untuk tes speaking itu saya masih merasa struggle dan belum terbiasa ngomong bahasa Inggris. Kalau Bahasa Mandarin itu saya mulai dari 0 dan seru aja belajar mandarin,” ujarnya. Hampir setiap hari pukul 07.00 selalu ikut zoom meeting untuk mengikuti les Mandarin. Ia menyebut, lingkungan mendukung proses belajar itu penting. Sehingga ia bisa melampaui tantangan yang dihadapi dalam mendapat beasiswa yang diimpikan. Selama 10 bulan di Jakarta, Dinda mendapat keringanan dari Kepala Sekolah SMAN 1 Blora untuk diperbolehkan tidak mengikuti pelajaran. Namun, ia diminta untuk ikut tes akhir semester saja. Setelah selesai bimbingan selama 10 bulan, Dinda diminta dan diarahkan untuk mendaftar di Universitas Luar Negeri. Seperti di Australia dan Singapura. Setelah mendaftar, akhirnya Dinda diterima di Monash University Melbourne Australia dengan jurusan Biomedical Engineering. “Awalnya nyangka tidak menyangka, namun saya mendapat support dari orang tua, guru dan teman-teman untuk bisa kuliah di luar negeri. Saya termotivasi untuk memberikan yang terbaik,” katanya. Setelah dinyatakan lolos, Rizqi Dinda Aulia Permadani mendapat beasiswa penuh dari pemerintah melalui program Beasiswa Indonesia Maju. Beasiswa penginapan, biaya kuliah dan visa. Rencananya, Dinda mulai berangkat ke Australia pada awal Juni 2025. Meskipun bakal melanjutkan kuliah ke luar negeri, Dinda berkomitmen setelah menamatkan pendidikannya akan tetap pulang ke Indonesia. Dinda ingin ilmu yang didapatkannya bisa bermanfaat untuk memajukan Indonesia. “Ya pasti (pulang) karena yang memberikan beasiswa juga pemerintah Indonesia. Jadi sekolah di luar negeri untuk mengembangkan Indonesia. Selain itu, saya ingin anak-anak Blora untuk jangan takut bermimpi melanjutkan mimpi kuliah di luar negeri,” tuturnya. “Dari sejak dini mulai belajar bahasa asing yang diinginkan, terutama bahasa Inggris, karena bahasa Inggris itu walaupun di dalam negeri juga penting. Pokoknya jangan takut buat bermimpi sekolah di luar negeri, karena selagi ingin pasti ada jalannya, dan beasiswa sekarang juga banyak," tambahnya.