Admin
06 Mei 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Blora meminta Dinas Pendidikan segera lakukan pemetaan tenaga guru.
Pasalnya, banyak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) kekurangan sebanyak 902 guru.
Kepala BKPSDM Blora Heru Eko Wiyono mengatakan, untuk formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) 2025 untuk guru itu terdapat 385 formasi. Untuk tahap I formasi guru ada 114 dan tahap II sebanyak 271 guru.
“Sebanyak 902 kekosongan guru itu berdasarkan rombongan belajar (rombel) bukan rasio.
Sehingga kami mengharapkan kepada dinas pendidikan untuk segera melakukan pemetaan sesuai rasio,” harapnya.
Ia menyampaikan, untuk SD itu terkadang ada yang murid dibawah 100 anak. Semestinya dengan guru yang ada itu bisa merangkap di kelas I dan II. Sehingga ke depan bisa dicicil lagi jika ada tambahan.
“Hal ini segera kami kasih paham kepada teman-teman dinas pendidikan agar pemetaan segera.
Apakah ada guru yang harus dipindah dan rotasi untuk sekolah yang memang membutuhkan,” ucapnya.
Ia mengaku masih menunggu langkah pemetaan dari Dinas Pendidikan Blora. Ada juga wilayah pedesaan di Blora Selatan yang murid dibawah 100.
“Nanti apakah ada tujuh guru yang digeser ke sekolah lain. Kecuali SMP, itu berdasarkan mata pelajaran dan dia bisa mengajat di sekolah terdekat juga,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan oleh Jawa Pos Radar Kudus, Dunia pendidikan di Kabupaten Blora tengah menghadapi tantangan serius.
Sebanyak 902 guru dibutuhkan untuk mengisi kekosongan di berbagai jenjang, mulai dari sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP).
Namun, di tengah regulasi ketat terkait pelarangan pengangkatan guru honorer, persoalan ini belum kunjung menemukan solusi pasti.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora, Sunaryo, membeberkan bahwa berdasarkan data terbaru hasil pemetaan internal, Blora kekurangan hampir seribu guru aktif.
Padahal, kebutuhan akan tenaga pengajar semakin mendesak seiring berjalannya tahun ajaran.
"Perhitungan kami, Blora kurang 902 guru dari SD hingga SMP. Tapi sejak Maret, sesuai Surat Edaran (SE) Bupati, tidak boleh lagi ada guru honorer baru," jelas Sunaryo.