Admin
05 Mei 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Keluarga korban selamat dari insiden maut yang terjadi di proyek pembangunan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Blora mengucapkan terimakasih atas pertanggungjawaban dari pihak rumah sakit.
Pasalnya, kecelakaan kerja yang terjadi pada Sabtu (8/2/2025) lalu, itu melibatkan 13 pekerja proyek yang menjadi korban, 5 meninggal dunia dan 8 mengalami luka-luka.
Belasan pekerja itu terjatuh dari lift crane di proyek tersebut, saat hendak naik ke bangunan atas.
Salah seorang korban selamat adalah Ahmad Ulil Albab, warga Dukuh Temboro, Desa Sumberagung, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora.
Saat ini, Ahmad Ulil Albab masih menjalani rawat jalan. Sehari-hari Ahmad Ulil Albab juga masih menggunakan kursi roda karena luka yang dideritanya.
Parsono, salah seorang dari keluarga, Ahmad Ulil Albab, mengapresiasi atas pertanggungjawaban dari pihak RS PKU Muhammadiyah Blora sampai saat ini terhadap korban kecelakaan kerja.
"Alhamdulillah pertanggungjawaban dari pihak PKU selama ini tanggungjawab, karena sudah memenuhi apa yang telah disampaikan, termasuk permintaan kami andaikan adik kami ini belum bisa kerja, besok agar bisa diberi pekerjaan oleh PKU," kata Parsono, Minggu (4/5/2025).
Lebih lanjut, Parsono menyampaikan selain tanggungjawab terhadap pengobatan terhadap Ahmad Ulil Albab, pihak RS PKU Muhammadiyah juga masih memberikan upah mingguan sampai kontrak proyek selesai.
"Untuk hak-hak seperti upah mingguan juga masih dikasih, saat dirujuk ke Solo juga didampingi, biaya pengobatan, uang jajan, makan, juga dikasih dari pihak PKU, kita tidak mengeluarkan sepeserpun."
"Kalau kontrol juga diantar jemput, dikasih bantuan sembako juga saat sebelum lebaran itu. Kami dari pihak keluarga sudah berterima kasih atas tanggungjawabnya sampai saat ini, dan semoga keluarga kami Ulil Albab ini bisa segera sembuh," terangnya.
Parsono, mengatakan Ulil Albab mengalami luka pada tulang belakang, dan sudah dilakukan operasi.
Saat ini, masih terus proses rawat jalan. Untuk kontrol juga terus dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Blora, dan dijemput oleh pihak rumah sakit.
"Luka tulang belakang karena setelah dilakukan operasi akhirnya ada efek kaki yang kanan. Tapi Alhamdulillah sekarang sudah mulai sembuh."
"Cedera kepala juga, tapi sekarang sudah mulai membaik, sudah 95 persen. Saat awal-awal itu sempat tidak sadar sekitar 5 hari, terus sudah mulai membaik dan dibawa ke Solo. Setelah dirawat di Solo dan mulai membaik, terus dibawa pulang, dan dirawat di rumah sampai sekarang," paparnya.
Sementara itu diberitakan sebelumnya, Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Blora, Tegar Mohammad Wijaya, berjanji terkait pembiayaan bagi semua korban luka yang saat ini dirawat, semua biaya akan ditanggung RS PKU Muhammadiyah Blora.
"Dan insyaallah untuk semua korban, yang dirawat di RS PKU maupun yang dirujuk, nanti tetap akan mendapatkan bantuan penuh dari RS PKU Muhammadiyah Blora, terkait pembiayaan dan lain sebagainya apapun kebutuhannya," katanya, kepada Tribunjateng, Minggu (9/2/2025).
Menurut Tegar, hal itu sebagai wujud komitmen tanggungjawab RS PKU Muhammadiyah Blora atas kecelakaan kerja yang terjadi.
"Karena secara tidak langsung kita bertanggung jawab, karena beliau (para korban) kan bekerja di rumah sakit untuk membangun rumah sakit kita."
"Jadi kalau ada apa-apa dengan beliau, kita juga akan bantu sepenuh hati dan semaksimal mungkin," paparnya.