Terduga Pelaku Pencurian Emas 96 Gram Meninggal Pasca Adanya Penggeledahan, Begini Kronologinya

Kasus pencurian emas sebanyak 96 gram di Desa Karangtalun, Kecamatan Banjarejo, masih belum menemukan titik terang. Hingga kini, belum ada penetapan tersangka. Namun belakangan diketahui, ada seorang terduga pelaku berinisial Y yang masih satu desa dengan korban, dikabarkan meninggal dunia. Y meninggal tak lama setelah dilakukan penggeledahan di rumahnya oleh pihak kepolisian. Pihak kepolisian mengklaim Y meninggal dunia karena mengalami kecelakaan di dekat Jembatan Banjarejo. Sebelumnya diberitakan, seorang janda di RT 1 RW 1 Desa Karangtalun, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, menjadi korban pencurian. Parsiyem, 65 tahun, kehilangan emas dengan total sekitar 96 gram serta uang tunai sebesar Rp 3 juta. Kejadian berlangsung pada Kamis, 24 April, sekitar siang hari. Kepala Dusun Karangtalun, Purwanto, menjelaskan bahwa setelah kejadian pencurian, ia sempat mendampingi aparat kepolisian dalam proses penggeledahan rumah terduga pelaku. “Sekitar jam 10 malam saya diminta mendampingi acara penggeledahan di rumah terduga pelaku,” ujarnya. Saat penggeledahan berlangsung, rumah dalam keadaan kosong karena keluarga sedang menonton pertunjukan ketoprak. Purwanto juga meminta Ketua RT untuk ikut mendampingi. “Sampai sekitar jam 12 malam, dua jam lamanya. Polisi yang datang empat orang, berpakaian preman,” tambahnya. Menurutnya, saat keluarga pulang ke rumah dan melihat situasi, mereka sempat syok. Namun setelah diberi penjelasan oleh pihak kepolisian, keluarga akhirnya dapat memahami kejadian tersebut. Namun, pagi harinya setelah penggeledahan, terduga pelaku justru dikabarkan meninggal dunia. “Pada Jumat pagi jam 7, saya dikabari tetangga. Ada yang bekerja di rumah sakit memberi tahu bahwa Pak Yaman meninggal. Katanya karena kecelakaan,” ungkapnya. Mendengar kabar tersebut, Purwanto bersama Bhabinkamtibmas langsung menuju rumah terduga pelaku. Kemudian, pihak keluarga mengajaknya ke rumah sakit. “Sampai di sana jenazah sudah berada di kamar mayat. Sempat dibuka, bibir luka, membengkak, serta kepala dan kaki lecet-lecet,” tuturnya. Sekitar pukul 12.00, jenazah diantar dari rumah sakit ke rumah duka. Sementara itu, Kanit Gakkum Satlantas Polres Blora, Ipda Eko Purnomo, menjelaskan bahwa Y mengalami kecelakaan tunggal di jalan raya, tepatnya di Jembatan Banjarejo. “Saat itu kami mendapat laporan dari warga bahwa ada kecelakaan lalu lintas di lokasi. Anggota langsung menuju ke lokasi, dan benar. Kejadian terjadi Jumat dini hari pukul 00.30,” paparnya. Menurutnya, lokasi kecelakaan tersebut minim penerangan dan jembatan tergolong sempit. “Di sebelah selatan jembatan, ada motor tergeletak di samping. Kami cek kondisi korban, dan kata saksi di tempat kejadian sudah dibawa ke RSUD Blora,” jelasnya. Setelah ditelusuri ke rumah sakit, pihak medis menyatakan bahwa korban sudah meninggal dunia. “Di dalam jok motor, kami temukan uang Rp 3 juta dan satu unit handphone,” tambahnya.