Admin
02 Mei 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Badan Pusat Statistik (BPS) Blora mencatat luas panen padi turun 14,45 persen dan produksi padi juga turun 11,13 persen sepanjang 2024. Tahun ini, pemkab telah mengupayakan tambahan luas tanam untuk meningkatkan produksi padi di daerah.
Kepala BPS Blora Rukhedi memaparkan, luas panen padi pada 2024 sekitar 84.504 hektare. Angka itu mengalami penurunan sebanyak 14.281 hektare atau 14,46 persen dibandingkan luas panen padi di 2023 sebesar 98.785 hektare.
Tentu kondisi tersebut berpengaruh pada produksi padi juga alami penurunan sekitar 11,13 persen. ’’Produksi padi pada 2024 sejumlah 420.228 ton gabah kering giling (GKG), mengalami penurunan sebanyak 52.641 ton dibandingkan produksi padi di 2023 sebesar 472.869 ton,” paparnya.
Rukhedi menjelaskan, produksi padi sekitar 420.228 ton GKG, jika dikonversikan menjadi beras diperkirakan sebesar 241.656 ton beras yang dikonsumsi masyarakat. Mengalami penurunan sebanyak 30.271 ton dibandingkan produksi beras tahun lalu.
Sebagai catatan, angka produksi padi dan beras 2023 merupakan angka tetap. Sedangkan, angka produksi padi dan beras 2024 merupakan angka sementara karena masih mengandung angka potensi luas panen pada Oktober-Desember l dan menggunakan rata-rata produktivitas Subround III, September-Desember 2018-2023.
Angka luas panen padi 2024 terdiri atas angka realisasi luas panen Januari-September dan potensi luas panen Oktober-Desember. ’’Karena itu, angka luas panen dan produksi padi, serta produksi beras 2024 dapat berubah setelah diperoleh angka realisasi luas panen hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA) periode Oktober-Desember 2024 dan angka realisasi produktivitas hasil Survei Ubinan Subround III 2024,” tutupnya.
Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Blora Ngaliman mengungkapkan, turunnya lahan panen dan produksi padi sepanjang tahun lalu karena musim hujan yang pendek.
’’Sehingga ada lahan pertanian yang gagal panen karena curah hujan rendah,” ungkapnya.
Sementara, untuk tahun ini pihaknya telah memperluas dan mempercepat lahan tanam padi. Hal itu ditujukan agar produksi padi meningkat, dengan memanfaatkan musim penghujan yang diperkirakan masih terjadi.
’’Kami mempercepat lahan tanam, dan perluasan 25.000 hektare pada Maret lalu, untuk meningkatkan produksi,” katanya.