Admin
29 April 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Hasil tangkapan ikan di Blora tahun lalu tercatat 351.392 kilogram. Jumlah tersebut diupayakan meningkat tahun ini. Langkah yang diambil dengan menabur benih ikan di delapan waduk atau embung. Agar ekosistem terjaga, pemkab larang pakai setrum dan racun di setiap embung.
Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Blora Ngaliman mengatakan, bahwa hasil tangkapan ikan nelayan di air tawar di beberapa waduk cukup melimpah. Pihaknya optimistis, jumlah tangkapan nelayan bakal terus meningkat, dengan catatan ekosistem perairan terus dijaga.
’’Hasil tangkapan nelayan tahun 2024 mencapai 351.392 kilogram,” ujarnya. Ngaliman mengungkapkan, untuk pengembangan budidaya perikanan darat di perairan umum dan tangkapan ikan terus meningkat, pihaknya menyediakan 32.000 benih ikan tahun ini.
Terdiri atas ikan nila, tombro, dan patin. ’’Untuk yang dilepas di Waduk Tempuran sebanyak 9.500 ekor,” katanya. Selain di Waduk Tempuran, pelepasan benih ikan juga dilakukan secara bertahap di tujuh lokasi perairan darat lainnya. Sehingga, total delapan lokasi.
Di antaranya Waduk Greneng Tunjungan, Embung Tambakromo Cepu, Embung Kunduran, Embung Kedungsambi Klopoduwur, Embung Rowo Karangjati, Embung Balun, dan Embung Keruk Randublatung.
’’Penyebaran bibit ikan atau restocking ini untuk meningkatkan keanekaragaman jenis ikan. Meningkatkan stok ikan yang dapat ditangkap oleh masyarakat sekitar,” ungkapnya. Lanjut Ngaliman, selain meningkatkan tangkapan ikan, juga untuk pelestarian, menanggulangi stunting dan meningkatkan angka konsumsi ikan bagi masyarakat.
Hingga meningkatkan nilai gizi dan pendapatan masyarakat di sekitar perairan umum. ’’Ini menjadi salah satu program 99 hari kerja Bupati dalam upaya mendukung swasembada pangan dari sektor perikanan darat di perairan,” tegasnya.
Bupati Blora Arief Rohman menegaskan, meskipun tidak punya laut, tetapi potensi perikanan di Blora cukup besar. Khususnya perikanan darat, baik yang dikembangkan di perairan umum maupun budidaya kolam.
’’Selain potensi nila, patin dan tombro, potensi lele di kolam kolam budidaya rumahan di Blora juga banyak,” katanya. Arief menegaskan, khusus bagi ikan yang dilepas di perairan umum, pihaknya meminta masyarakat jangan dijaring atau disetrum.
Tunggu ikan berkembang biak dan besar. ’’Gunakan teknik tangkap ikan yang ramah lingkungan, jangan gunakan obat atau racun,” tegasnya.