Admin
25 April 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Seluruh desa di Blora mulai persiapkan pembentukan koperasi desa (kopdes) merah putih. Diperikirakan, pertengahan Juli mulai berdiri di setiap desa. Pihak desa harus mulai berpikir keras, menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Agar koperasi yang akan dikelola bisa berdampak pada masyarakat desa.
Ketua Praja Kabupaten Blora Agung Heri Susanto mengungkapkan, desa-desa di Blora menyambut antusias pembentukan kopdes merah putih. Namun, perlu dipersiapkan dengan matang, termasuk SDM yang akan mengelola harus kompeten.
’’Menurut kami, luar biasa tujuan pembentukan koperasi ini, Kalau tidak didukung dengan SDM yang baik, kami khawatir nanti tidak berjalan dengan sesuai harapan,” ungkapnya Menurut Agung, bagian dari pembentukan koperasi yang terpenting adalah SDM yang mengelola. Selain itu, keterlibatan masyarakat, karena prinsip koperasi adalah kebersamaan. Pihaknya desa harus melibatkan semua elemen.
“Kalau untuk pembentukan itu mudah, stelah dibentuk itulah yang perlu mendapatkan perhatian seluruh pihak. Karena koperasi esensinya bersma dari dan untuk anggota,” tegasnya.
Ia menerangkan, kopdes merah putih rencana di-launching pada pertengahan Juli mendatang. Saat ini, pihak desa harus melakukan musyawarah desa khusus. Untuk menyipakan pendirian koperasi.
’’Nanti desa membuat musdes khusus untuk persiapan pembentukan kopdes,” terang dia. Agung mengatakan, kopdes merah putih berbeda dengan koperasi yang sudah ada, atau koperasi konvesional. Karena ada regulasi khusus dari pemerintah pusat.
Termasuk pendanaan kopdes, bank-bank himbara diamanati memberikan pinjaman lunak dengan bunga yang kecil. ’’Ini satu kelebihan, nanti masyarakat desa bisa mengakses oleh warga desa yang lunak dan murah, tapi kembali lagi kalau tidak dikelola oleh SDM yang baik kan juga susah,” katanya.
Untuk saat ini, ada beberapa skema pembentukan kopdes merah putih, yakni koperasi lama untuk diadopsi, koperasi mati untuk dihidupkan kembali, atau membuat baru. Dalam musdes khusus nanti, juga disepakati calon pengurus.
’’Dinamikanya ada di musdes semua, bergerak di bidang apa, dan penyertaan modal,” katanya. Ada tujuh gerai bidang bisnis yang bisa diadopsi. Selain itu, bisa menambahkan kearifan lokal lain di masing-masing desa.
Pihaknya mengaku, perlu adanya sosialisasi yang masif, agar masyarakat desa terlibat dari proses awal hingga pelaksanaan dan pengembangan koperasi. ’’Mengajak semua masyarakat terlibat, proses mulai dari awal sampai pelaksanan dan pengembangan,” tegasnya.