Admin
24 April 2025
KEJAKSAAN NEGERI BLORA
Dividen PT Blora Patragas Hulu (BPH) yang disetor ke kas daerah masih menunggu rapat umum pemegang saham (RUPS). Meski, saat ini, lifting migas turun, PT BPH optimistis laba yang didapatkan tembus 70 persen dari tahun-tahun sebelumnya.
Diketahui, badan usaha milik daerah (BUMD) yang bergerak di sektor migas ini menyumbangkan laba bersih sebesar Rp 63 miliar pada 2022 dan meningkat jadi Rp 81 miliar pada 2023.
Direktur Utama PT BPH Heri Slamet Hariyadi menyampaikan, dividen masih menunggu RUPS dilakukan untuk tahun ini. Meski ada sejumlah tantangan di sektor hulu migas, pihaknya optimistis bisa mencapai target laba untuk penambahan pendapatan asli daerah (PAD).
’’Capaian laba kami dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Untuk 2024, kami targetkan bisa menembus di atas 70 persen dari laba tahun lalu,” ujarnya. Ia menjelaskan, salah satu tantangan terbesar adalah penurunan produksi (lifting) minyak yang terjadi secara alamiah.
Produksi yang sebelumnya berada di kisaran 220 ribu barel per hari kini turun menjadi sekitar 140 ribu barel per hari. ’’Penurunan ini terjadi secara alamiah tiap tahun, sehingga kami harus mencari solusi untuk tetap menjaga kinerja keuangan,” jelasnya.
Menurutnya, yang menjadi peluang saat ini adalah harga minyak dunia dan nilai tukar dolar terhadap kinerja keuangan perusahaan. Semua monetisasi memakai US Dollar, sementara setoran ke daerah dalam bentuk rupiah. Jadi, ketika kurs menguat, laba bisa terbantu.
’’Harga minyak dunia dan kurs dolar sangat mempengaruhi,” ungkapnya. Meski demikian, strategi efisiensi tetap menjadi kunci. Pihaknya mengaku telah melakukan penghematan biaya operasional secara signifikan. Tim kerja yang solid dan SDM yang mumpuni juga menjadi faktor utama dalam pencapaian target-target perusahaan.
’’Kami terus melakukan penghematan cost yang signifikan. SDM kita juga sangat solid dan ini sangat membantu dalam optimalisasi target usaha maupun kontribusi terhadap PAD Blora,” tutupnya.